Indramayu | MATA 30 NEWS - Insiden geng motor di Indramayu ini menunjukkan dua hal: kerentanan keamanan publik di malam hari akibat ulah kelompok remaja bermotor, serta respons cepat dan tegas dari aparat kepolisian setempat.
Keberhasilan Polsek Terisi mengamankan barang bukti berupa empat senjata tajam dan tiga motor, meskipun para pelaku lolos, adalah langkah awal yang krusial. Barang bukti ini menjadi kunci utama untuk melakukan penelusuran lebih lanjut guna mengidentifikasi dan menangkap para remaja tersebut. Penemuan senjata tajam mengindikasikan bahwa aksi mereka bukan sekadar kumpul-kumpul biasa, melainkan berpotensi kriminal yang membahayakan nyawa warga.
Ultimatum keras dari Kapolsek Terisi, AKP Joni, yang berjanji akan menindak tegas tanpa kompromi, adalah sikap yang tepat dan diperlukan untuk mengembalikan rasa aman di tengah masyarakat. Hal ini perlu diiringi dengan peningkatan intensitas patroli malam hari di titik-titik rawan.
Namun, akar masalah kejahatan jalanan yang melibatkan remaja seringkali terletak pada pengawasan orang tua dan lingkungan sosial. Imbauan Kapolsek kepada orang tua sangat relevan, sebab penanggulangan geng motor tidak hanya tugas polisi, melainkan juga tanggung jawab kolektif keluarga dan sekolah.
Kasus ini menjadi momentum bagi Kepolisian Indramayu untuk melakukan operasi gabungan yang lebih masif guna menertibkan geng motor, tidak hanya di Terisi, tetapi juga di wilayah-wilayah perbatasan lainnya. Tujuannya adalah menciptakan efek gentar (deterrent effect) agar wilayah Indramayu benar-benar bebas dari ancaman kejahatan jalanan.***
Pewarta Kang Moel JPJi
0 Komentar