Bantuan fantastis ini disalurkan melalui Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dan langsung menuai perhatian warganet. Banyak yang memuji langkah cepat Bandung sebagai bukti nyata solidaritas antar daerah.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk kepedulian nyata yang terinspirasi dari gerak cepat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang sejak awal turun langsung memimpin respons kemanusiaan.
Dalam beberapa hari terakhir, sang gubernur diketahui terjun langsung ke lapangan — mulai dari membeli bahan pangan, selimut, perlengkapan bayi, pakaian hingga obat-obatan — memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran.
> “Gerak cepat Pak Gubernur jadi pemantik semangat kami. Bandung tidak mau tinggal diam. Kami harus ikut turun tangan,” tegas Farhan.
Farhan juga mengungkap bahwa dirinya menerima amanah langsung untuk memastikan Kota Bandung berdiri di barisan depan misi kemanusiaan ini, meski ia tidak bisa ikut langsung ke lokasi bencana.
Tragedi di Sumatera disebutnya sebagai salah satu bencana paling memprihatinkan tahun ini: ribuan rumah rusak, fasilitas umum lumpuh, dan ratusan warga masih dinyatakan hilang. Kebutuhan darurat dipastikan terus meningkat dari hari ke hari.
Menariknya, aksi ini turut diperkuat dukungan dari Bank BJB, yang ikut menopang langkah kemanusiaan Pemkot Bandung.
> “Ini bukan sekadar dana. Ini soal rasa kemanusiaan. Bandung hadir dengan hati,” ujar Farhan.
Langkah Pemkot Bandung ini pun dinilai sebagai simbol kuat sinergi daerah, memperlihatkan bahwa saat Jawa Barat bergerak bersama, dampaknya bisa mengguncang perhatian nasional.
Di akhir pernyataannya, Farhan mengajak seluruh elemen masyarakat — dari komunitas, dunia usaha, hingga lembaga keagamaan — untuk ikut ambil bagian dalam gelombang solidaritas bagi Sumatera.
Aksi cepat ini bukan hanya jadi bantuan… tapi jadi pesan keras bahwa solidaritas masih hidup di Indonesia.