Bandung|mata30news com-Pihak Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) membantah adanya aparat TNI atau Polri yang masuk ke kampus saat kericuhan di Jalan Tamansari pada Senin malam. Rektor Unisba, Harits Nu'man, menyatakan bahwa tidak ada aparat kepolisian yang masuk ke area kampus, melainkan demonstran yang melakukan sweeping masuk ke kampus.
Keterangan dari Pihak Kampus Unisba Rektor Unisba, Harits Nu'man, memastikan posko medis Unisba ditutup sejak pukul 21.00 WIB dan tidak ada aparat yang masuk ke kampus.
"Sepanjang pantauan saya, baik melalui laporan maupun langsung saya lihat di CCTV di sini, saya lihat pantauan di sini, kami tidak melihat aparat kepolisian walaupun berpakaian preman masuk ke area kampus. Itu murni semuanya demonstran, ya saya sebutkan, pendemo, yang tadi di sweeping masuk ke area kampus," kata Rektor Unisba, Harits Nu'man, saat memberikan keterangan pers di Unisba, Selasa (2/9).
Harist menuturkan kampus Unisba memang menjadi titik penangan medis saat aksi demo yang berlangsung di Kota Bandung beberapa hari terakhir ini. Namun saat kejadian semalam, ia memastikan posko medis Unisba ditutup sejak pukul 21.00 WIB.
"Nah proses penanganan korban itu berakhir pada jam 20.30. Jam 20.30 sampai jam 21.00 itu masih ada korban yang napasnya masih sesak dan lemas. Itu sudah selesai kita bantu, kita tangani, kita evakuasi dan selamat mereka dijemput oleh keluarganya. Nah posko tutup di jam 21.00," katanya.
Keterangan dari Kampus Unpas, Kepala Unit Keamanan Kampus Unpas, Rosid, menyatakan tidak ada aparat TNI atau Polri yang masuk ke kampus, hanya lewat di sekitar kampus.
"Tidak ada yang masuk, hanya lewat," katanya di kampus Unpas.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menyebut narasi tentang tim patroli gabungan TNI-Polri yang masuk kampus adalah hoaks. Menurutnya, tidak ada petugas yang masuk ke area kampus atau membawa senjata.
"Mereka membuat framing di media sosial melalui akun-akun mereka bahwa petugas masuk ke kampus, membawa senjata peluru karet, dan menembakkan gas air mata. Semua itu adalah hoaks. Faktanya, di lapangan tidak ada satu pun petugas yang masuk ke area kampus, dan tidak ada petugas yang membawa senjata," kata Hendra, dalam rilis yang diterima wartawan.
Dihimbau kepada warga masyarakat pemantau media sosial agar bijak dalam mempercayai setiap konten yang dilihat di media sosial harus disaring.
"Setelah kondisi Jalan Tamansari bisa kami kuasai, situasi kembali aman dan kelompok berpakaian hitam tersebut melarikan diri," Pungkas Hendra. (Moel)***

0 Komentar