Aksi pembubaran kegiatan retreat pelajar Kristen di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. |
Sukabumi | mata30news.com - Aksi pembubaran kegiatan retreat pelajar Kristen di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, oleh sejumlah warga telah viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat massa merusak fasilitas di dalam bangunan yang diduga dijadikan tempat ibadah, termasuk memecahkan kaca jendela dan properti lainnya.
Keterangan Polisi:
Kasi Humas Polres Sukabumi, Iptu Aah Saifulrohman, membenarkan adanya insiden perusakan tersebut.Bangunan yang dirusak diduga merupakan rumah singgah biasa yang dijadikan tempat ibadah.
"Tidak ada perusakan tempat ibadah ataupun gereja tanpa izin oleh masyarakat diwilayah Cidahu Kabupaten Sukabumi. Tempat itu adalah rumah singgah yang diduga jadi tempat ibadah" ujar kasi Humas pada wartawan,Senin,30/6/2025
Massa merusak fasilitas di dalam ruangan, termasuk memecahkan kaca jendela dan properti lainnya.Bangunan yang dirusak merupakan rumah singgah biasa yang diduga dijadikan tempat ibadah.
"Yang rusak area taman,gazebo,fasilitas MCK,satu unit motor dan gerbang rumah .jadi selain tetap menjaga Kamtibmas tetap kondusif di lokasi,kita juga sedang melakukan penegakan hukum terkait kasus tersebut" jelas kasi Humas Iptu Aah Saifulrohman
Pihak kepolisian akan menyelidiki kasus perusakan tersebut dan melakukan penegakan hukum terhadap pelaku.
Investigasi:
Polres Sukabumi akan menyelidiki kasus perusakan tersebut untuk mengetahui lebih lanjut tentang kejadian dan pihak-pihak yang terlibat.
Aksi pembubaran kegiatan retreat pelajar Kristen di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, oleh sejumlah warga telah viral di media sosial. Berikut beberapa informasi terkait kejadian tersebut:
Kronologi Kejadian:
Peristiwa terjadi pada Jumat, 27 Juni 2025, di sebuah rumah singgah yang diduga dijadikan tempat ibadah.
Keterangan Kepala Desa:
Kepala Desa Tangkil, Cidahu, Ijang Sehabudin, menyebut aksi perusakan itu dilakukan warga sebagai bentuk protes karena rumah singgah itu dijadikan tempat ibadah tanpa izin.
"Jadi villa dipakai tempat peribadatan dan sama kami Forkopimcan Cidahu sudah memberikan imbauan arahan, tapi pemilik vila tidak menggubris peringatan kami," tutur Kepala Desa.
Ijang mengklaim bahwa pemilik dan pengelola villa tidak mengindahkan teguran dan imbauan warga.
"Tiba-tiba habis Jumat, spontanitas masyarakat datang ke tempat itu. Betul kejadiannya Jumat kemarin," imbuhnya.(Moel)***