Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Proyek "Kilat" Berujung Cacat: Baru Dua Pekan Diaspal, Jalan Gatot Subroto Bandung Kembali Menjamur Lubang

Proyek "Kilat" Berujung Cacat: Baru Dua Pekan Diaspal, Jalan Gatot Subroto Bandung Kembali Menjamur Lubang

BANDUNG |MATA 3O NEWS-– Kualitas pengerjaan infrastruktur jalan di Kota Bandung kembali menjadi sorotan tajam. Belum genap dua pekan usai dilakukan pengaspalan ulang, kondisi aspal di Jalan Gatot Subroto kini sudah kembali mengalami kerusakan dan berlubang.

Berdasarkan pantauan di lapangan pada Selasa (16/12), kerusakan paling mencolok terlihat di sekitar monumen tank baja arah Kiaracondong, tepatnya di depan sebuah minimarket. Terdapat dua lubang yang cukup dalam serta deretan penutup saluran air yang dipasang tidak rata, sehingga membahayakan pengguna jalan.

Realita di Lapangan: Pengendara Terancam

Kondisi ini dikeluhkan oleh warga dan pekerja di sekitar lokasi. Tato Tirani (51), seorang juru parkir minimarket, menyayangkan kualitas aspal yang dinilai sangat rapuh.

"Harusnya ini dibenahi dengan benar. Masa baru diaspal dua minggu sudah bolong-bolong begini? Kami khawatir ada pengendara yang celaka," ujar Tato saat ditemui di lokasi, Selasa (16/12).

Ia menambahkan, meski belum ada laporan kecelakaan fatal, banyak pengendara sepeda motor yang nyaris terjatuh akibat terperosok atau kehilangan keseimbangan saat mencoba menghindari lubang tersebut secara mendadak.

Kerusakan Merata di Penjuru Kota

Masalah jalan rusak ini rupanya tidak hanya terjadi di Jalan Gatot Subroto. Penelusuran menunjukkan titik-titik kerusakan serupa tersebar di berbagai wilayah:

  • Bandung Barat: Jalan Sudirman, Jalan Andir, hingga Jalan Rajawali Timur.
  • Pusat Kota: Jalan Gardu Jati.
  • Bandung Timur: Sepanjang Jalan Ahmad Yani (Pasar Kosambi hingga Cicadas).

Estimasi menunjukkan hampir 60% jalanan di Kota Bandung saat ini dalam kondisi berlubang atau rusak ringan hingga berat. Ironisnya, hingga menjelang akhir tahun anggaran, upaya pengaspalan permanen belum terlihat optimal.

Desakan Terhadap Dinas Bina Marga

Di kawasan Cicadas, warga mulai jenuh dengan pola perbaikan yang hanya bersifat sementara. Maman, warga setempat, mengungkapkan bahwa meski pihak Bina Marga Kota Bandung sempat melakukan penambalan, lubang-lubang baru terus muncul.

"Tolong dibenahi secara total, jangan hanya tambal sulam yang cepat rusak lagi. Kami ingin aman di jalan," tegas Maman. Ia bahkan sempat berinisiatif memperbaiki jalan secara swadaya sebelum akhirnya berharap pemerintah mengambil langkah konkret yang lebih profesional.

Kondisi diperparah karena titik-titik jalan rusak tersebut berada di area padat logistik dan transportasi, seperti pasar tumpah dan titik pemberhentian Mikrobus Pengumpan Metro Jabar Trans (Angkot Feeder). Hingga berita ini diturunkan, kepadatan kendaraan sering terjadi akibat pengemudi yang harus bermanuver menghindari lubang.

Analisis Singkat: Fenomena kerusakan jalan dalam waktu singkat ini memicu pertanyaan besar mengenai spesifikasi material dan pengawasan proyek yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung di penghujung tahun 2025.***(MR)***

Posting Komentar

0 Komentar