![]() |
| Suasana di sekitar Gedung DPRD Jabar yang berada di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (30/8/2025) malam. Polisi masih berjaga-jaga di tengah pengunjuk rasa yang bertahan. |
Bandung| mata30news.com- Kepolisian Daerah Jawa Barat telah mengamankan 65 orang peserta unjuk rasa yang berujung anarkis dan melakukan kerusuhan serta pembakaran gedung di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Jumat dan Sabtu (29-30/8/2025).
Dari 65 orang terkait kerusuhan di depan Kantor DPRD Jawa Barat pada 29-30 Agustus 2025. Di antara mereka, ada anak-anak di bawah umur, yaitu 13, 15, dan 17 tahun. Selain itu, ada juga orang dewasa yang diamankan, termasuk pelajar, pengangguran, dan mahasiswa.
"Kami melakukan rekapitulasi terkait perkembangan unjuk rasa anarkis ini, karena mereka tidak menyampaikan orasi tetapi langsung melakukan pelemparan dan perusakan. Banyak fasilitas umum yang dirusak oleh mereka dan juga adanya perkantoran, baik itu perkantoran pos polisi kemudian juga adanya kantor DPRD dan juga mes (MPR)," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, Minggu (31/8/2025).
Adapun tercatat Kerusakan yang Terjadi antara lain :
- -1 kendaraan roda empat dibakar
- -10 kendaraan roda dua dibakar
- -Fasilitas umum dan perkantoran rusak, termasuk kantor DPRD dan pos polisi
"Kami mengamankan sebanyak 65 orang di mana ada yang di bawah umur antara 13 tahun, 15 tahun, dan 17 tahun. Lalu, ada pula yang dewasa yang banyak dari mereka pelajar, pengangguran, dan mahasiswa," katanya.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes.Pol.Hendra Rochmawan menjelaskan, korban luka ada dari pihak kepolisian juga, tercatat pada kemarin, sebanyak 47 anggota kepolisian yang mengalami luka karena lemparan dan sampai mendapatkan jahitan serta perawatan di rumah sakit. Ditambah, ada tujuh personel tambahan yang menjadi korban, sehingga total polisi yang menjadi korban 54 orang.
Catatan Korban dari pihak Kepolisian :
- 54 anggota kepolisian mengalami luka-luka,
- 47 di antaranya harus dirawat di rumah sakit karena lemparan dan mendapatkan jahitan
"Saat ini kami juga masih lakukan pendataan. Kami mengimbau kepada masyarakat khususnya kepada elemen mahasiswa dan juga pelajar SMA untuk bisa meredam aksinya tanpa adanya kekerasan," ucap Hendra.
Polisi masih melakukan pendataan dan mengimbau mengajak kepada seluruh elemen masyarakat yang ada di perkantoran masjid dan sebagainya untuk bisa lebih tenang kembali dan melakukan doa bersama di seluruh lokasi. (Moel)***

