Presiden Prabowo Tegaskan Aparat Hukum Dilarang Kriminalisasi Rakyat Kecil

Minta Kejagung dan Polri Tidak Cari-Cari Kesalahan, dan Wajib Bela yang Lemah

Jakarta | MATA 3O NEWS– Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengingatkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kepolisian RI (Polri) untuk tidak melakukan kriminalisasi terhadap rakyat kecil. Presiden menegaskan agar aparat penegak hukum tidak mencari-cari kesalahan masyarakat lemah demi kepentingan tertentu.

Pernyataan tegas ini disampaikan Presiden Prabowo usai menyaksikan penyerahan uang hasil sitaan korupsi ekspor CPO senilai Rp 13 triliun di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (20/10).

“Kita tidak ingin mencari-cari masalah. Saya ingatkan terus kejaksaan, kepolisian, jangan kriminalisasi sesuatu yang tidak ada untuk motivasi apapun,” kata Prabowo.

Presiden menekankan agar aparat penegak hukum lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas, terutama terhadap masyarakat kecil yang kehidupannya sudah sulit.

“Jangan mencari-cari perkara apalagi terhadap orang kecil. Orang kecil, orang lemah itu hidupnya sudah sangat susah. Jangan diperberat oleh mencari-cari hal yang tidak perlu dicari,” tegasnya.

Prabowo juga menyoroti perlunya introspeksi di tubuh Kejaksaan. Ia mengaku telah menerima laporan mengenai adanya oknum jaksa di daerah yang diduga melakukan praktik penyimpangan dalam penegakan hukum.

“Di antara jaksa-jaksa di daerah-daerah saya dapat laporan, kita semua merasakan ada juga yang lakukan praktik-praktik yang mungkin tidak benar atau kurang benar,” ujarnya.

Dengan nada keras, Presiden Prabowo menegaskan bahwa penegakan hukum tidak boleh ada standar ganda. Ia secara spesifik menyinggung istilah populer, "tumpul ke atas dan tajam ke bawah."

“Penegak hukum harus punya hati. Jangan istilahnya tumpul ke atas, tajam ke bawah. Itu zalim, itu jahat. Orang kecil, orang lemah harus dibela, harus dibantu,” urainya.

Dalam era keterbukaan informasi saat ini, Presiden mengaku kerap menerima laporan langsung dari masyarakat mengenai keluhan hukum melalui media sosial.

“Kalau ada apa-apa mereka punya gadget. Yang repot, laporannya selalu langsung ke presiden. Pak Prabowo begini, waduh, saya harus bereaksi karena itu rakyat kita, rakyat saya,” tutur Prabowo.

Menutup pernyataannya, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk membela masyarakat lemah dan menegakkan keadilan tanpa pandang bulu. Ia menantang pihak kuat manapun yang melanggar hukum.

“Saya harus membela mereka. Saudara-saudara harus bantu saya menegakkan kebenaran, membela yang lemah. Yang kuat, dia akan kuat. Tapi kalau yang kuat melanggar hukum, iya, kita adu kekuatan. Kuat negara atau kuat mereka? Jangan mereka ngira Indonesia lemah,” pungkasnya.***

Editor : Rio W Cakra Ningrat

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama