Kapolri Kumpul Bareng Ojol di Bandung, Minta Dibantu Ungkap Kejahatan


Kapolri Kumpul Bareng Ojol di Bandung, Minta Dibantu Ungkap Kejahatan (foto dok Humas Polda Jabar)

Bandung| MATA 3O NEWS –Soreang, Kabupaten Bandung— Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memimpin apel besar yang melibatkan ribuan komunitas ojek online (ojol) dalam acara bertajuk “Apel Ojol Kamtibmas ‘Sauyunan Jaga Lembur’” di Lapangan Upakarti.

Dihadiri oleh sekitar 5.000 driver ojol dari seluruh Jawa Barat, Kapolri secara tegas meminta agar para pengemudi aktif membantu aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), termasuk menjadi perpanjangan tangan kepolisian dalam melaporkan kejadian kejahatan di jalanan.

Mengapa Ojol Jadi Mata dan Telinga Kepolisian?

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa driver ojol memiliki potensi besar untuk menjadi mata dan telinga kepolisian di lingkungan mereka.

“Driver ojol sebagai pengguna jalan yang setiap hari berada di lapangan memiliki potensi besar untuk menjadi mata dan telinga kepolisian di lingkungan mereka,” ujar Kapolri.

Beliau juga memberikan apresiasi tinggi atas komitmen komunitas ini.

“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap seluruh komunitas ojol yang telah menyatakan dalam deklarasinya untuk bisa bergerak bersama-sama untuk ikut membantu dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat Harkamtibmas,” tegasnya.

Sinergi antara kepolisian dan driver ojol diharapkan dapat mempercepat proses laporan dan penindakan terhadap tindak kejahatan yang terjadi di jalanan.

Pelatihan Dasar dan Strategi Kemitraan

Sebagai bagian dari upaya sinergi ini, Polda Jawa Barat juga memberikan pelatihan dasar terkait penanganan hidup dasar (basic life handling) dan kesiapsiagaan bencana kepada para driver ojol.

Strategi menggandeng driver ojol ini dianggap penting karena beberapa faktor:

  • Mobilitas Tinggi: Driver ojol setiap hari berada di berbagai sudut kota dan dapat mengenali situasi abnormal lebih cepat.
  • Jangkauan Luas: Jumlah driver yang besar memungkinkan penyebaran informasi keamanan yang masif ke masyarakat.
  • Keterlibatan Aktif: Pendekatan kemitraan ini memperkuat rasa memiliki publik terhadap keamanan lingkungan mereka.

Catatan Penting: Tantangan Implementasi

Meskipun inisiatif ini sangat positif, ada beberapa tantangan yang perlu dicatat untuk memastikan keberhasilan strategi ini:

  • Kesiapan Sistem Pelaporan: Diperlukan mekanisme pelaporan dan koordinasi antar pihak yang harus tersedia, responsif, dan mudah diakses oleh driver ojol.
  • Kepercayaan Publik: Driver ojol perlu merasa bahwa peran mereka diakui dan, yang paling penting, dilindungi dalam kasus mereka melapor atau terlibat dalam penanganan kejahatan.
  • Keamanan Driver: Aspek perlindungan bagi driver yang berani melapor atau bertindak harus menjadi prioritas.

Inisiatif "Apel Ojol Kamtibmas ‘Sauyunan Jaga Lembur’" ini menunjukkan pendekatan baru dalam menjaga keamanan publik yang melibatkan aktor-kelompok masyarakat dengan mobilitas tinggi. Jika dilaksanakan dengan koordinasi dan perlindungan yang baik, strategi ini berpotensi besar untuk memperkuat deteksi dini dan respons terhadap kejahatan jalanan di wilayah Jawa Barat. **(KangMoel)***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama