Bandung|mata30news.com-Ribuan warga Kota Bandung, pengendara motor, pesepeda, dan pejalan kaki berhenti sejenak di simpang lima Asia Afrika serta Cikapayang Dago, Minggu 17 Agustus 2025. Tepat pukul 10.17 WIB, Mereka larut dalam suasana penuh khidmat dan bangga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam kegiatan 3 Menit untuk Indonesia.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Rasdian Setiadi menyebut kegiatan ini telah menjadi tradisi tahunan untuk memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air terutama dalam momentum HUT RI.
“Hari ini kita melaksanakan kegiatan lanjutan dari detik-detik proklamasi, kurang lebih durasinya 3 menit. Ini sudah kita lakukan beberapa tahun yang lalu. Tempatnya di dua titik, simpang lima dan Dago Cikapayang,” ujarnya saat di temui di Simpang Lima usai kegiatan.
Menurut Rasdian, seluruh lapisan masyarakat turut terlibat. Komunitas sepeda, instansi pemerintah, hingga warga yang kebetulan melintas ikut berhenti sejenak.
“Intinya, bagaimana kita melanjutkan dan memelihara apa yang sudah direbut oleh para pendahulu kita. Minimal dengan mengenang. Kita merenung sejenak, khususnya untuk para pahlawan,” tambahnya.
Tak hanya simbolis, momen ini juga sarat pesan persatuan. Kepala Bidang Ideologi Kesbangpol Kota Bandung, Aswin Sulaeman menerangkan, kegiatan ini berbarengan dengan pengibaran bendera pusaka di Istana Merdeka.
“Momentum ini membuktikan bahwa masyarakat ingin ikut terlibat. Tidak ada istilah orang enggan berpartisipasi. Justru ini jadi kekuatan kita menjaga persatuan,” jelas Aswin.
Ia pun berpesan agar masyarakat Bandung, dengan kepemimpinan baru, tidak mudah terpecah.
“Kita perlukan satu bahasa. Jangan sampai terjadi perpecahan. Bandung harus bersatu lagi, jangan sampai gampang dikompori untuk diadu domba,” ujarnya.
Di tengah kerumunan, tampak berbagai komunitas ikut serta, salah satunya Komunitas Kampung Film Black Team. Ketua komunitas tersebut, Gugum Gumilar, memberikan pandangannya. Menurutnya, Program 3 menit untuk Indonesia ini dapat meningkatkan rasa nasionalisme di masyarakat.
"Jika dulu para pahlawan kita berjuang ratusan tahun melawan penjajah, masa kita malas untuk 3 menit menghormati bendera? Saya mengajak seluruh masyarakat meluangkan waktu sejenak ini, karena itu bagian dari mengenang jasa pahlawan,” ujarnya. (rob/red)**