| Geger Panyileukan! Warga Turun ke Jalan Kepung Rumah 'Ustaz Cabul' yang Diduga Lecehkan Belasan Pasien Berkedok Pengobatan Tradisional |
BANDUNG | MATA 30 NEWS – Warga di kawasan Pangaritan, Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, dilanda amarah dan kegeraman hingga tumpah ruah ke jalan pada Sabtu sore. Aksi massa yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa ini merupakan buntut dari dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama seorang guru ngaji berinisial U di lingkungan tersebut.
Pantauan di lokasi, lebih dari 20 warga memadati Jalan Pangaritan dan membentangkan beragam poster serta spanduk yang menyuarakan tuntutan tegas. Kalimat seperti, "Kami menolak praktek cabul berkedok pengobatan", "Tidak ada tempat untuk ustad cabul", hingga seruan "Usir ustad cabul dari Pangaritan" memenuhi area unjuk rasa, menunjukkan kesatuan sikap menentang perbuatan asusila yang diduga terjadi.
Sekira pukul 16.00 WIB, massa bergerak serentak, menyusuri gang sempit menuju rumah terduga pelaku yang dicat krem di wilayah RT 3 RW 4.
"Ini rumah (terduga) pelaku," ujar seorang warga berinisial S (54).
Di lokasi, aparat kelurahan dan kepolisian berupaya menenangkan massa, mengimbau agar warga tidak bertindak anarkistis dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwenang. Namun, warga tetap bergeming pada tuntutan utama: kasus ini harus diusut secara tuntas dan transparan. "Kami minta ini diusut tuntas," pekik seorang orator berkaus hitam, disambut sorak sorai dukungan warga.
Modus 'Pengobatan Tradisional' di Lantai Dua Rumah
Salah seorang warga, Anang (47), mengungkapkan bahwa terduga pelaku, Ustaz U, dikenal membuka praktik pengobatan tradisional sejak sekitar tahun 2010.
"Dia ngakunya bisa mengobati berbagai macam penyakit, tapi saya enggak tahu kebenarannya," kata Anang.
Anang membeberkan modus bejat yang diduga digunakan pelaku. Aksi pelecehan tersebut dilancarkan ketika korban sedang dalam proses pengobatan.
"Disuruh buka baju terus dia melakukan pelecehan. Melakukan pengobatannya di rumah tadi, di atasnya (lantai 2)," ungkapnya.
Anang menyebut, korban yang teridentifikasi saat ini mencapai sekitar 10 orang, namun ia menduga masih banyak korban lain yang belum berani bersuara. Baik Anang maupun S memastikan bahwa kasus dugaan pelecehan oleh oknum ustaz ini telah dilaporkan secara resmi ke pihak kepolisian.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Panyileukan, Komisaris Kurnia, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia menyatakan bahwa kasus dugaan pelecehan seksual ini telah dilimpahkan dan kini ditangani secara intensif oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Bandung.