Tiga Wilayah Porak-Poranda Diterjang Bencana, Puluhan Jiwa Terdampak, Satu Warga Bandung Terluka

 Tiga Wilayah Porak-Poranda Diterjang Bencana, Puluhan Jiwa Terdampak, Satu Warga Bandung Terluka

BANDUNG, MATA 3O NEWS – Intensitas hujan tinggi yang melanda Jawa Barat dalam beberapa hari terakhir memicu serangkaian bencana hidrometeorologi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat terjadi longsor di tiga wilayah berbeda pada Jumat (24/10), yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bogor.

Akibat musibah ini, puluhan unit rumah dan puluhan kepala keluarga (KK) terdampak.

Tiga Wilayah Terdampak Longsor Serentak

Pranata Humas BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, dalam keterangannya merinci titik dan dampak longsor di tiga wilayah tersebut:

1. Kota Bandung

Longsor dilaporkan terjadi di empat desa/kelurahan: Desa Jatisari, Desa Cibadak, Desa Ciumbuleuit, dan Desa Pasir Kaliki.

Dampak: Satu unit bangunan di Desa Jatisari dan satu rumah di Desa Pasir Kaliki mengalami kerusakan.

Korban Terdampak: Satu KK dengan tiga jiwa terdampak di Desa Pasir Kaliki.

Korban Luka: Satu warga di Desa Pasir Kaliki dilaporkan mengalami luka ringan akibat tertimpa material longsor.

2. Kabupaten Bandung Barat (KBB)

Longsor di KBB terjadi di Desa Jayagiri, Desa Kayuambon (Kecamatan Jayagiri), dan Desa Cibenda (Kecamatan Cipongkor).

Lokasi Longsor Jumlah Rumah Rusak/Terdampak Jumlah Jiwa Terdampak :

  • Desa Jayagiri 4 Unit 13 jiwa (4 KK)
  • Desa Kayuambon 8 Unit 31 jiwa (9 KK)
  • Desa Cibenda 1 Unit (data jiwa tak dilaporkan)

"Tidak ada laporan korban jiwa dari peristiwa ini di Kabupaten Bandung Barat," tambah Hadi.

3. Kabupaten Bogor

Cuaca ekstrem menyebabkan longsor di Desa Kedungwarigin, Kecamatan Bojong Gede.

Dampak: Dua unit rumah dilaporkan rusak ringan.

Korban Terdampak: Longsor ini berdampak pada 20 KK atau 91 jiwa.

BPBD Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD Kabupaten/Kota terkait segera menurunkan tim ke Tempat Kejadian Musibah (TKM) untuk melakukan analisis cepat, koordinasi, dan memberikan bantuan.

BPBD Jawa Barat menekankan bahwa intensitas hujan tinggi masih akan berlangsung, sehingga meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, dan angin kencang.

"Masyarakat yang tinggal di daerah lereng, perbukitan, atau bantaran sungai agar selalu waspada terhadap potensi bencana. Kesiapsiagaan masyarakat sangat penting menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan," tutup Hadi.***


Editor : Mulyana Rachman

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama