Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Polda Jabar Bentuk Direktorat PPA dan PPO, AKBP Rumi Untari Ditunjuk sebagai Direktur Perdana


Bandung | MATA3O NEWS — Kepolisian Daerah Jawa Barat resmi membentuk Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta Perlindungan Perdagangan Orang (PPO) sebagai direktorat baru yang berdiri mandiri di bawah Polda Jabar. Direktorat ini akan dipimpin oleh AKBP Rumi Untari.

AKBP Rumi Untari sebelumnya menjabat sebagai Kasubagvisi Bagvisilap Rowassidik Bareskrim Polri. Penunjukan tersebut sekaligus menandai dimulainya operasional Direktorat PPA dan PPO secara penuh untuk menangani berbagai kasus yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta tindak pidana perdagangan orang di wilayah Jawa Barat.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan, pembentukan direktorat baru ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat upaya pencegahan dan penanganan kasus-kasus human trafficking serta kekerasan terhadap perempuan dan anak yang jumlahnya masih cukup tinggi di Jawa Barat.

“Ada satu direktorat bentukan baru yaitu Direktorat PPA dan PPO yang ditempati AKBP Untari. Ini merupakan jabatan pertama di Direktorat PPA dan PPO Polda Jabar. Kami ucapkan selamat,” ujar Hendra saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (20/12/2025).

Menurut Hendra, sebelumnya penanganan kasus PPA dan PPO masih berada di bawah Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar. Dengan kompleksitas dan tingginya beban perkara, struktur tersebut dinilai perlu diperkuat melalui pembentukan direktorat tersendiri.

“Yang tadinya unit kini menjadi direktorat. Diharapkan dapat meningkatkan kinerja. Tantangan dalam pelayanan masyarakat, khususnya pada unit PPA, sangat besar,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Jawa Barat masih menghadapi berbagai persoalan serius, mulai dari perdagangan orang, kekerasan terhadap anak, hingga kasus perundungan. Kehadiran Direktorat PPA dan PPO diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut, sekaligus mendukung program pencegahan yang telah dicanangkan pimpinan Polda Jabar.

“Di Jabar masih banyak kasus perdagangan orang, kekerasan terhadap anak, dan bullying. Direktorat ini diharapkan dapat membantu menyukseskan program Desk Stop Bullying yang telah dicanangkan Kapolda Jabar, sehingga kasus perundungan bisa dicegah dan tidak menimbulkan korban berikutnya,” tutur Hendra.

Selain pengangkatan Direktur PPA dan PPO, Polda Jabar juga melaksanakan mutasi dan pengisian sejumlah jabatan strategis. Hendra menegaskan, mutasi merupakan bagian dari dinamika organisasi guna meningkatkan kinerja dan kapasitas personel Polri.

“Kapolda Jabar mengucapkan selamat kepada pejabat yang menduduki jabatan baru dan terima kasih atas prestasi serta capaian yang telah diraih selama ini,” ujarnya.

Ia menambahkan, mutasi di tubuh Polri merupakan hal yang lazim dan memiliki tujuan strategis, antara lain untuk memperluas pengalaman kerja dan meningkatkan kapasitas personel dalam menjalankan tugas kepolisian.

“Mutasi bertujuan meningkatkan kinerja, memperluas pengalaman, serta meningkatkan kapasitas personel agar dapat menjalankan fungsi kepolisian dengan lebih baik,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Hendra juga menyampaikan adanya pengisian sejumlah jabatan kosong dan peningkatan eselon pada beberapa posisi di lingkungan Polda Jabar, termasuk Irwasda, Dirbinmas, serta mutasi pada Dirlantas dan Dirsamapta.

“Kami ucapkan selamat kepada para pejabat kepolisian yang mengisi jabatan strategis dan mengalami peningkatan eselonisasi, sebagai bagian dari penguatan organisasi Polda Jabar,” pungkasnya.***

Posting Komentar

0 Komentar