RETREAT PEMKOT BANDUNG ,PERBANDINGAN STRATEGI PEMULIHAN KRISIS: RETREAT VS. AKSI LAPANGAN

OPINI PAGI REDAKSI 

RETREAT PEMKOT BANDUNG ,PERBANDINGAN STRATEGI PEMULIHAN KRISIS: RETREAT VS. AKSI LAPANGAN

Oleh : Mulyana Rachman Pemimpin Redaksi MATA30NEWS.COM

 

Perbandingan ini menilai efektivitas kedua kegiatan dalam mengatasi tiga krisis utama yang dihadapi Pemkot Bandung saat ini: 

  • Krisis Integritas (Hukum), Krisis Infrastruktur (Banjir/Sampah), dan Krisis Kepercayaan Publik.
  • Aspek Kegiatan yang Dilaksanakan (Retreat di KBB) Usulan Alternatif (Gerak Cepat di Lapangan)
  • Fokus Utama Membangun tekad, integritas moral, dan bonding antarpejabat (Internal Focus). Menyelesaikan masalah infrastruktur mendesak dan menunjukkan akuntabilitas (External Focus).
  • Lokasi Pusat Pendidikan Teritorial Angkatan Darat (Pusdikter) Kabupaten Bandung Barat. Titik-titik rawan banjir, sumbatan drainase, dan sampah di Kota Bandung (dipimpin Camat/Lurah).
  • Tindakan Nyata Pelatihan, diskusi, dan pengucapan Basmalah bersama. Aksi fisik: Pembersihan gorong-gorong, pengangkatan lumpur, dan perbaikan jalan minimal.
  • Respons terhadap Krisis Hukum Retorika moral ("kepala putih", "tidak boleh goyah") dan penguatan mental. Tidak langsung ditangani, tetapi kredibilitas Pemkot diperkuat melalui bukti kerja keras yang transparan di lapangan.
  • Respons terhadap Krisis Infrastruktur Pembahasan visi jangka panjang ("Bandung Utama") dan rencana kolaboratif. Aksi langsung yang dirasakan manfaatnya seketika oleh masyarakat di lokasi rawan banjir/sampah.
  • Implikasi Anggaran Tinggi (Biaya akomodasi, konsumsi, transportasi, venue untuk 218 pejabat di luar kota selama 2 hari). Relatif lebih rendah (Fokus pada logistik lapangan, alat kebersihan, dan mobilisasi internal).

Persepsi Publik Negatif/Skeptis Dugaan Pengalihan Isue : 

Dianggap "liburan mewah" atau "menghindar" dari masalah di tengah isu korupsi dan banjir. Positif/Empati: Dianggap leader by example, menunjukkan komitmen serius dan kerja keras di tengah krisis.

Dampak Jangka Pendek Meningkatkan moral internal pejabat, tetapi mengorbankan kepercayaan publik.

Meskipun Retreat bermanfaat untuk konsolidasi internal, pada saat kota sedang dilanda krisis integritas dan masalah infrastruktur yang fatal, Usulan Alternatif Aksi Lapangan jauh lebih efektif.

Aksi lapangan dapat membuktikan klaim "Bersih dalam niat, kuat dalam tindakan" secara konkret kepada publik. Hal ini sejalan dengan prinsip kepemimpinan krisis, di mana transparansi tindakan fisik lebih penting daripada retorika moral.

ANALISIS: MANFAAT IDEAL RETREAT VS. KRITIK PENGHABISAN ANGGARAN

1. Manfaat Ideal Retreat bagi Birokrasi (Tujuan yang Diharapkan)

  1. Secara teoritis, retreat atau pembekalan bagi pejabat memiliki beberapa manfaat penting untuk organisasi, khususnya birokrasi yang sedang menghadapi tekanan dan tuntutan perubahan:
  2. Penyelarasan Visi (Alignment) Memastikan semua pejabat (eselon, camat, lurah) memahami dan bergerak menuju tujuan yang sama (visi "Bandung Utama" dan "Asa Cita"). Penting, untuk menghindari kebijakan yang berjalan sendiri-sendiri antar-OPD.
  3. Peningkatan Team Bonding Memperkuat hubungan emosional, kepercayaan, dan kerja sama lintas sektor, yang penting untuk kolaborasi kerja. Sangat penting, karena birokrasi harus solid di tengah isu hukum yang berpotensi memecah belah.
  4. Refleksi dan Evaluasi Memberikan waktu bagi pejabat untuk keluar dari rutinitas harian, merefleksikan kinerja, dan mengidentifikasi area yang perlu diubah (Transformasi Birokrasi). Penting, untuk membangun komitmen pada pemerintahan yang bersih dan berintegritas.
  5. Peningkatan Moril (Morale Boosting) Menyediakan dukungan moral kepada pejabat yang mungkin sedang merasa tertekan akibat pengawasan ketat dan isu hukum.

2. Kritik Terhadap Anggaran (Retreat sebagai 'Penghabisan Anggaran')

Meskipun memiliki manfaat ideal, retreat sering kali menjadi sasaran kritik publik, terutama jika dilakukan pada waktu yang tidak tepat atau dengan biaya yang tidak transparan. Kritik ini timbul karena:

A. Waktu Pelaksanaan yang Sensitif

  • Krisis Prioritas: Dilakukan segera setelah kasus dugaan korupsi mencuat dan masalah infrastruktur (banjir, ambruknya sekolah) sedang terjadi. Publik mempertanyakan mengapa anggaran tidak dialihkan ke penanganan darurat yang lebih vital.
  • Kesan Healing Kolektif: Kegiatan yang dilakukan di luar kota (Kabupaten Bandung Barat) rentan dianggap sebagai upaya "menghindar" atau "rekreasi" dengan dana publik, alih-alih fokus pada tugas inti di Balai Kota.
  • Pengalihan Isue yang sedang menimpa Pemerintahan Kota Bandung.

B. Isu Transparansi dan Efektivitas Biaya

Potensi Pemborosan: Biaya akomodasi, konsumsi, venue, dan transportasi untuk 218 pejabat selama dua hari di luar kota pasti menelan biaya besar dari APBD. Kritik muncul jika manfaat yang didapatkan (misalnya, hanya sharing dan motivasi) tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Efek Jera Nol: Jika retreat hanya diisi dengan janji moralitas dan slogan tanpa adanya penindakan hukum internal yang tegas terhadap ASN yang terindikasi melanggar, maka uang yang dikeluarkan dianggap sia-sia dan hanya menjadi "kosmetik anggaran" untuk rebranding citra.

3. Kesimpulan: Bergantung pada Pelaksanaan

Apakah retreat ini adalah penghabisan anggaran atau investasi, sangat bergantung pada substansi dan tindak lanjutnya.

  • Penghabisan Anggaran Jika : Retreat hanya diisi dengan motivasi, retorika moral, dan liburan. Setelah pulang, tidak ada perubahan mendasar pada SOP dan tidak ada penegakan disiplin terhadap ASN bermasalah.
  • Menguntungkan jika : Retreat menghasilkan rencana aksi yang terukur untuk pencegahan KKN, menghasilkan SOP yang disederhanakan untuk pelayanan publik, dan diikuti dengan evaluasi kinerja serta rotasi/sanksi bagi pejabat yang kinerjanya buruk.

Intinya, jika biaya besar tersebut menghasilkan birokrasi yang benar-benar bersih, efisien, dan kuat dalam pelayanan (seperti janji Walikota Farhan), maka retreat bisa dinilai sebagai investasi. Namun, jika tidak, itu hanya akan menjadi pemborosan anggaran publik.***


Karya tulis Redaksi kang Moel















Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama