RSUD Bandung Kiwari Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana Lewat Simulasi Pemadam Kebakaran

Kegiatan simulasi ini melibatkan serangkaian skenario darurat yang komprehensif, meliputi simulasi penggunaan APAR dan hidran, evakuasi pasien dengan kondisi khusus, termasuk pasien hamil dan inkubator bayi.

RSUD Bandung Kiwari Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana Lewat Simulasi Pemadam Kebakaran

Bandung| MATA 30 NEWS - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari menggelar Simulasi Penanggulangan Bencana Kebakaran pada 7-8 Oktober 2025. 

Kegiatan yang diikuti oleh 60 orang perwakilan dari berbagai unit kerja ini bertujuan untuk memastikan seluruh staf siap siaga dalam menghadapi situasi darurat.


Simulasi ini merupakan tindak lanjut dari amanah undang-undang dan akreditasi rumah sakit yang mewajibkan pelatihan tanggap bencana minimal satu tahun sekali.

Direktur RSUD Bandung Kiwari, dr. H. Arief Budiman, Sp.A(K), M.Kes, mengungkapkan, rumah sakit memiliki tanggung jawab ganda, yaitu terhadap kesehatan pasien sekaligus keselamatan pasien, pengunjung, dan staf.

"Tindak lanjut dari simulasi ini, RSUD Bandung Kiwari melatih semua staf dalam melakukan tanggap bencana, terutama bencana kebakaran, dan dilakukan minimal satu tahun sekali," ujar Arief.

"Dampak positif dari kegiatan ini adalah melatih semua karyawan dalam penggunaan APAR, hidran, dan simulasi evakuasi, sehingga semua karyawan dapat memahami tupoksi apabila terjadi kebencanaan khususnya di lingkungan RSUD Bandung Kiwari," imbuhnya.

Senada dengan Direktur, Ketua Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS), Dikdik Heri Heryanto, S.Kep., Ners., menjelaskan, tujuan utama acara ini adalah agar RSUD Bandung Kiwari bersiap siaga bila terjadi kebencanaan kebakaran.

"Acara ini diwajibkan dalam akreditasi dan menuruti instruksi Wali Kota. Skenario yang kami lakukan adalah evakuasi pasien dari lantai terjauh, yaitu lantai 12, hingga ke titik kumpul untuk dilakukan perlakuan dan pengecekan," jelas Dikdik. 

"Perasaan saat mengikuti simulasi ada deg-degan dan senang, karena dengan latihan ini, kami tidak akan terlalu panik saat kejadian sesungguhnya," tambahnya.

Kegiatan simulasi ini melibatkan serangkaian skenario darurat yang komprehensif, meliputi simulasi penggunaan APAR dan hidran, evakuasi pasien dengan kondisi khusus, termasuk pasien hamil dan inkubator bayi.

Termasuk juga simulasi Evakuasi pasien ke titik kumpul yang telah ditentukan dan dilakukan absensi dan simulasi tim pemadam dalam memadamkan api.

Selain itu, materi juga mencakup penegasan tupoksi setiap unit kerja, seperti bagian Engineering yang bertugas mematikan listrik untuk antisipasi, dan Security yang bertanggung jawab segera menghubungi pemadam kebakaran.

Komite Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Rumah Sakit, Rona Lariga Rohman menekankan, pentingnya kesiapan mental dan prosedur. 

"Manfaat yang saya rasa dari kegiatan simulasi ini adalah kita sangat lebih siap. Bencana memang tidak bisa diprediksi, tapi kita bisa menyiapkan diri kapan pun terjadinya," ucap Rona. (Red)**


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama